Dimana Senang Itu?

Kamis, 02 Mei 20130 komentar



'Capek', ya satu kata, lima huruf yang sangat membuatku tak mengerti harus berbuat apa lagi. Fisik yang dituntut untuk selalu sehat, hati yang ditekankan untuk selalu bergembira. Fana apa lagi yang membuat hidup ini seperti dibuat-buat. Hanya bayangan yang datang menemani, untuk kesekian kali aku berkata 'capek'. Sungguh aku merindukan bahagia. Bahagia dalam hal apapun. Mengapa bahagia itu hilang begitu saja saat kau juga pergi menghilang tanpa sebab di kehidupanku. Apa kamu tidak merasakan? apa kamu tidak merindukan kebahagiaan kita? kebahagiaan yang selalu hadir di sela-sela keseharianku, kebahagiaan yang selalu hadir saat aku mulai takut terjatuh. Kebahagiaan yang buatku bangkit.

Hari itu, kau mengubah bahagia seperti gelintiran partikel yang tidak berharga. Dengan gampangnya kamu mengacuhkan. Terasa tidak berarti. Ini perasaanku, kau tahu... menyakiti hati manusia itu adalah salah satu dosa? Mungkin dosa yang sangat tidak berharga bagimu. Karena masih banyak kebaikanmu pada orang lain yang akan menghapus dosa itu.

Setidak berartikah hari-hari itu? hari-hari yang telah kita lewati bersama?
Ini bukan keluhan hatiku, tapi ini menjadi pertanyaan besar...Karena kau merenggut kebahagiaan itu, seenaknya. Menggantinya dengan berkas kosong yang hampa, hitam, lembap. Tak berarti apa-apa. apa aku berlebihan? 
Perasaanku?
Terombang-ambing kepastian yang selalu aku pertanyakan, yang tak pernah aku tahu apa maksudmu, yang tak pernah tahu dimanakah ujung dari kisah ini. Semua ini yang aku takuti saat aku merasa sangat tak ingin kehilanganmu. Dan mimpi buruk itu datang, seketika melenyapkan bahagia. Merubah hidupku, 180 derajat tanpa alasan yang jelas.

Aku ini seorang remaja, yang seharusnya mengabaikan kisah-kisah ini. Tapi rindu menghantui kehidupanku. Rindu memaksaku untuk mwmikirkan semua ini. Sakit. Aku meliht ke atas, menahan air mata, agar tidak menetes di pipiku..

Caci maki yang aku rasakan mungkin memang pantas, karena aku yang terlalu mengumbar ini itu. Ya, yang seharusnya hanya kita miliki, dan kita simpan. Walauun sebenarnya aku hanya ingin membanggakanmu, memamerkan aku memiliki seseorang yang begitu menyayangiku. Sekarang hanya tuntuan yang aku rasakan, tekanan yang membuatku untuk diam, berhenti mengeluh, dan bertanya. Aku akan berusaha mengerti. Memang usia ku belum pantas untuk hal ini.
Kalu saja ini adalah cerita atau hanya film, rasanya ingin aku ledakan bom atom, agar semuanya hilang, dan tamat. Agar bukan hanya aku yang merasakan itu. Merasakan kehilangan. Bahagia itu, aku sangat membutuhkannya, aku sangat merindukannya. Aku harap bahagia itu datang kembali dan merangkulku untuk menahanku menangis. Memuat hari-hariku seperti dulu.


Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. RAN EXPRESSION - All Rights Reserved

Proudly powered by Blogger